Minggu, 10 Agustus 2014

Aku Mencintaimu Dalam Diam

Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini,
Yang mendatangkan rasa kagum ini,
Yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya.

Sungguh aku hanya bisa menerimanya
Aku hanya bisa pasrah tertegun
Dan tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu.

Tertegun dalam keindahan akhlakmu
Tertegun dalam manisnya lisanmu
Tertegun dalam tenangnya pandanganmu
Dan tertegun pula dalam kesejukan nasehatmu

Semua begitu sempurna,
Sungguh sempurna
Sesempurna sesuai firman-Nya. Aku yang mengagumimu dalam diam
Utuh tak tersentuh
Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran

Tak pernah menyentuh
Namun cintanya terasa bagi kuntum-kuntum bunga yang sedang
bermekaran itu

Karena aku mengagumi,
Maka izinkan aku tak mengusik khusyunya ibadahmu
Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu

Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu
Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku Cukuplah bagiku tersenyum lezat melihatmu bahagia
Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku

Aku yang tersentuh akhlak muliamu,
Aku yang terkagum lekat dalam sikapmu,
Mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu
Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu
Lebih menjaga kehormatanmu
Dan lebih menjaga kemuliaanmu.

Karena aku tak pernah tau adakah balasan darimu untukku
Biarlah kuasa Allah yang menggerakkan hatimu untukku.

Bukan karena mencintaimu dengan diam aku akan menderita
Bukan karena mengagumimu dengan diam aku akan merana

Namun,
Ketika ku artikan cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan
denganmu,
Maka itu lah penderitaan yang sesungguhnya Aku yang mencintaimu dari kejauhan

Walaupun sungguh aku merasa sangat dekat denganmu. Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini
Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita

Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku,
Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang sementara,
Sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku
padamu
Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu
Dan akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang lebih tepat

Begitulah kuasa-Nya
Begitulah Dzat yang membolak-balikan hati hamba-Nya.

“Ketika aku tak lagi terkagum denganmu, maka pahamilah jejakku..
Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan menyapa

namamu dalam tiap untaian doaku”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar